malam ini kita berbicara...
tatkala itu, titisan jernih air mengalir deras dari pipiku,
menyesali apa yang telah berlalu.
menyesali apa yang telah berlalu.
terlalu banyak yang ingin disampaikan...
terlalu banyak yang ingin dikhabarkan...
terlalu banyak yang ingin dititipkan...
tetapi, ia terhenti lagi.
tetapi, ia terhenti lagi.
aku tahu kita tiada apa-apa....
aku tahu mungkin tiada lagi sinar...
aku tahu mungkin tiada lagi mentari...
tetapi di sebalik itu,
"jodoh di tangan Allah"
aku juga tahu masih ada sinar...
aku juga tahu masih ada mentari...
tetapi, aku gugup...
aku tewas sekali lagi...
bila berhadapan dengan kau...
tidak kira di mana,
tiada kata-kata yang terkeluar dari bibirku...
kau selalu bertanya,
"kenapa diam?"
aku hanya tersenyum...
melihat kau,
bagai melihat indahnya bulan di malam hari...
indahnya mentari tatkala terbit menyinari bumi...
tiada kata-kata yang dapat dititipkan, dibandingkan dengan keindahan perasaanku tatkala bersama kau...
nukilanku,
ikhlas dari hati yang sentiasa menyayangi...
walau jauh... walau dekat... walau kau bersama yang lain.
ramai yang bertanya... ramai yang berbisik...
"bahagia kita sebagai kekasih?"
tetapi, ramai yang tidak mengetahui hakikat sebenar...
aku hanya tersenyum...
aku tidak mahu mereka tahu...
hakikat itu...
ia sungguh menyakitkan...
"keluarga yang utama"
itu yang selalu kau titipkan kepadaku...
itu jugalah yang aku lakukan...
itu jugalah yang aku sesalkan...
aku tidak mahu kita susah di kemudian hari...
"ibumu mahu yang terbaik untukmu"
ya. aku mengerti.
aku faham.
dan kerana itu, aku telah membuat keputusan drastik itu.
aku berpegang pada kata-katamu.
ramai yang berharap...
ramai yang memuja...
begitu ramai pilihan...
itu yang membuat aku takut bersamamu...
aku tidak yakin dengan diriku sendiri.
aku tidak yakin dengan kebahagiaan yang bisa aku berikan kepadamu...
aku undur diri.
sehingga detik ini,
masih ada harapan setinggi gunung terhadap kau.
masih ada rasa kasih ini terhadap kau.
masih terisi hati ini dengan memori bersama kau.
kehadiranmu yang singkat itu memberi seribu makna dalam kehidupanku...
seribu pengharapan.
Ya Allah,
kuatkanlah hati hambaMu yang rapuh ini...
sesungguhnya aku adalah di antara hambaMu yang lemah...
berikanlah pengakhiran yang indah buat semua...
berikanlah kebahagiaan buat mereka yang aku sayangi...
~amin~
No comments:
Post a Comment